Tuesday, May 31, 2016

Posted by adrianizulivan Posted on 7:06:00 PM | No comments

Pak Presiden Joko Widodo, Selamatkan Kami


Jika hari ini aku ada di Yogya, aku pasti akan makan di warungnya Mas Jody. Tentu karena di hari ini, warung itu mengajak pelanggannya untuk sejenak memikirkan dampak dari asap rokok. Aku senang ada pengusaha yang memikirkan hajat hidup orang banyak, hal yang seringkali terlupa oleh pemerintahku.

Sebagai orang Indonesia, aku agak malu ketika mengetahui betapa pemerintahku alpa menjadikan kesehatan publik sebagai salah satu hal yang semestinya diutamakan.

Indonesia --negara yang di dalamnya terdapat satu dari lima pabrik produsen rokok terbesar di dunia, dengan angka perokok yang juga terbesar kelima di dunia-- seringkali lupa, bahwa menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FTTC) sama dengan menyelamatkan jutaan warganya.

Hari ini sekali lagi, aku mengajak pemerintahku untuk tidak lupa. Apa guna Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati pemerintahku di Kementerian Kesehatan setiap tahun, jika menterinya selalu alpa?

Sudahlah tentang devisa yang tidak sebanding dengan kerugian yang ditanggung negara untuk pengobatan. Sudahlah soal warisan budaya, yang semua orang paham bahwa warisan buruk harus disudahi. Sudahlah!

Pertanyaanya: Antara pemerintah dan pemilik warung, siapa yang lebih peduli pada hajat hidup orang banyak?

Pak Presiden Joko Widodo, selamat kami.

Mlekom,
AZ

Categories:

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata