Tuesday, March 19, 2013

Posted by adrianizulivan Posted on 2:50:00 PM | No comments

Jogja Ramah Pejalan Kaki

Foto: Mira Afianti.
Judul di atas adalah pertanyaan: Benarkah? Meski tak banyak, ada sejumlah kawasan di Kota Jogja* yang cukup ramah pada pejalan kaki. Mana saja?
  1. Kawasan Kompleks UGM. Namun, hanya bagian kampus timur (Bulaksumur). Jalur sepeda pun sangat baik di sini. 
  2. Kawasan Balai Kota, Timoho. Namun, hanya jalan di depan dan samping, yaitu bagian trotoar  yang 'menempel' pada tembok dan/atau pagar Balkot dan rumah dinas Walikota.
  3. Kawasan Kotabaru. Hanya bagian dalam. Kawasan ini sangat nyaman untuk berjalan kaki. Kawasan hunian tua ini cenderung sepi, jauh dari hingar bingar kesibukan bisnis. Akibatnya, trotoar tak dirampas pedagang kaki lima (PKL). Pohon-pohon tua nan rindang turut menambah kenyamanan.
  4. Kawasan Bintaran. Mirip Kotabaru: pemukiman zaman Belanda yang bukan pusat kegiatan ekonomi, maka cenderung teratur. Meski demikian, kini areal yang hanya berjarak kurang dari dua kilometer dari Malioboro ini, secara ekonomi terus menggeliat. Trotoar mulai dihuni PKL. Bahu jalan mulai dikuasai preman parkir.
  5. Malioboro? Mangkubumi? Ah, meski ada trotoar yg baik, hak pejalan kaki dirampas PKL, parkir, pemusik jalanan yang ngamen rombongan (berjumlah banyak, menutup areal pedestrian hingga sehari-semalaman), dst.
Ada tambahan? Itu yang pernah kulihat. Jumlah ini sangat minim. Apalagi jika kompleks UGM dikurangi, sebab berada di wilayah administratif Kabupaten Sleman, bukan Kota Jogja.

Sekali lagi, benarkah Jogja ramah pejalan kaki?


Mlekom,
AZ


* Provinsi DIY terdiri atas lima kabupaten/kota. Kota Jogja adalah salah satunya. Jadi, penyebutan "Kota Jogja" bukan berarti Yogyakarta secara keseluruhan. Penyebutan ini kerap membingungkan non penduduk Jogja :)


Categories: ,

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata