Sunday, August 5, 2012

Posted by adriani zulivan Posted on 11:28:00 PM |

TMT Denpasar - Hari 4

Aloha!
Sahur jam 4. Lalu bangun jam 8 dengan segar. Sudah tak sakit kepala dan sudah tidur cukup.

Balikuna
Agenda hari ini adalah feeding in data dari jelajah kemarin. Banyak cerita seru dari pengalaman masing-masing orang.
`
`
 `
Ada break sekitar 5 jam. Ester ikut kelas yoga. Bu Hasti dan Mba Maya lari sore di Sanur. Bu Ari menemui seorang perancang motif tenun endek Denpasar. Aku memilih ikut lihat tenun, bersama Elan, Uci dan Mbak Diah. Dalam 3 menit, aku tiga kali ganti baju, karena tidak ada gambaran tempat seperti apa yang akan kami temui. Akhirnya pakai baju nyaman kedap udara dingin :)

Tenun Patra
Motif ini dirancang oleh I Gusti Made Arsawan. Takjub mendengar kisahnya membangkitkan industri endek. Ada cinta, ideologi, dan CSR di sana. Mengikuti kisah beliau, aku teringat pada Singgih Kartono, perancang radio kayu Magno di Temanggung, Jateng yang memiliki ide bisnis yang selalu berjalan beriringan dengan CSR.

"Pak Singgih banget, ya!" bisikku pada Elan.

Eh tenyata, keduanya memang berteman baik. Bahkan, Bu Ari adalah adik kelas mereka di ITB meski baru kenal saat ini. Dunia sempit? Mungkin! :)
`
Ingin bawa pulang...
Pak Arsawan dan karyanya.
Tenun ini belum dijual, baru bikin beberapa motif untuk kebutuhan launching. Dengan kemasan eksklusif ini, selembarnya dijual Rp 1.500.000,- "Jika menggunakan pewarnaan alami, saya berani beli Rp 4.500.000,- pak!" kata Bu Ari yang kolektor kain nusantara ini.

Perusahaan ini punya web di www.tenunpatra.com, namun sepertinya belum aktif. Sementara bisa lihat koleksi mereka dan segera inden poduknya via Facebook ini.

Bale Timbang
Oh iya, kami bertemu Pak Arsawan di warungnya. Lokasi yang sangat menarik. Ini adalah warung dengan konsep alam. Sehari-hari ada banyak kegiatan dengan anak-anak dilakukan di sini.

Jelang magrib, Pak Arsawan mengajak makan malam di warungnya ini. Namun kami tolak, sebab tak enak. Namun, berhubung magrib sudah dekat, beliau tawarkan minuman saja. Kami setuju. Datanglah Es Daluman yang sudah lama diidamkan Elan dan dua cemilan, yaitu sirat dan pisgor keju. Sirat ini makanan khas. Rasanya sungguh istimewa.
`
Es daluman
Sirat
Pisgor keju
Satria
Menuju penginapan, kami mampir ke Warung Makan Satria. Ini adalah salah satu warung menu khas Bali yang terkenal enaknya. Salah satu favorit keluarga Bu Ari.

Nasi campur.
Amman Shintya
Tadinya sih mau lanjut membahas trails, namun Ester dan Bu Hasti belum tiba. Mereka makan bareng di Sanur. Terlalu lama menunggu, Bu Ari harus buru-buru pulang untuk menemui saudara Belgia-nya. Aku, Uci dan Elan? Ya bobok!
`
`
Eh, ternyata mulai jam 10.00 semua duduk manis di Balikuna. Bukan meneruskan pembahasan trails, namun ngobrol tentang rencana training di Surabaya, Oktober nanti. Elan dibangunkan, sebab dia koordinator kegiatan Oktober. Aku? Tetap molor dengan Uci. Kami baru tahu tentang pertemuan malam ini dari cerita mereka-yang-kurang-tidur :)

Mlekom,
AZ 

*Tentang TMT, lihat ini.
Categories:
  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata