Saturday, August 4, 2012

Posted by adriani zulivan Posted on 10:24:00 PM |

TMT Denpasar - Hari 3

Hari yang dinanti!
Semalam sulit tidur, jam 3 sudah ditelpon Elanto untuk sahur. Aku panasin semua makanan yang dibeli semalam, dengan menu empat sehat lima sempurna: ikan bakar, ikan goreng, capcay, plecing kangkung, sambal terasi, sambal kecap, sambal matah. Ini siap hanya dalam 10 menit. Juga buah-buah segar: rujak plus semangka, melon, dan pepaya.
`
`
Setelah shalat subuh berjamaah dengan Elan dan Suci, aku tidur sampai... jam 8 lagi! Langsung mandi dan siap untuk audiensi dengan para pemerhati kota di Denpasar. Sambil menunggu berangkat, aku terduduk lemas di tikar depan TV. Pusing sangat.

Di sini kami janjian dengan seseorang dari Bappeda (lupa nama beliau) dan dua anggota Komunitas Kreatif Bali, yaitu Antonio dari Eco Sanur dan Popo Danes. Veranda Cafe adalah markas Komunitas Kreatif Bali.

Popo tak hadir. Kami diskusi hingga tengah hari. Pak Antonio mengajak kami untuk tes Sanur Ecobike*). Hari akan ditentukan kemudian, ditengah padatnya jadwal TMT dan kesibukan Pak Antonio sendiri.

Aku. Sekarang sakit kepala. Harus kuat, harus kuat. Sebab sore ini akan dimulai trail pertama. Kami yang berpuasa kembali ke Amman Shintya untuk beristirahat dan shalat, sementara yang lain tetap di sana, makan siang.

Amman Shintya
Di jalan menuju Amman Shintya aku mual. Kuputuskan untuk minum obat. Langsung Panadol merah yang sudah kusiapkan di dalam tas bersama botol air mineral. 

Sampai Amman Shintya langsung makan. Digorengkan telur ceplok sama Elan. Alhamdulillah, perut sudah berisi. Tak sempat istirahat, langsung kembali ke Veranda Cafe. Aku tiduran di mobil.

Veranda Cafe
Ini sesi presentasi Ester, tentang program i-Discover untuk TMT ini. Ester mengambil studi kasus kawasan Saigon, Hongkong. Sangat menarik, meski kepalaku masih cenat-cenut.
`
`
Trails
"Apakah Adriani kuat berjalan?" tanya Bu Ari yang tahu aku sakit kepala.

Kami berdelapan dibagi dalam dua kelompok, bebas berdasar apapun. MAsing-masing kelompok mendapat guide orang Bali asli, yaitu Bu Ari dan Mbak Diah. Aku, Elan, dan Bu Ester ikut Bu Ari. Bu Ari menyebut kelompok kami dengan "Shopping Group".

1. Puri Pemecutan
Ini tempat indah. Aku jatuh cinta. Puri ini adalah Istana Raja Bali. Keluarganya masih tinggal di sini. Sayang, karena dikejar waktu, kami jalan terlalu cepat.
`
`
2. Tenun Endek
Ini adalah tempat pembuatan endek. Endek adalah tenun khas Bali. Lokasinya berada di kompleks Puri Pemecutan. Produksinya dilakukan oleh keturunan Raja Bali sebagai warisan.
`
`
Aku tertarik dengan kain kuning dengan motif garis emas. Dijual hanya Rp 50.000,- per lembar. Bu Hasti membelinya untuk dijadikan syal. Bu Ari juga membeli, entah untuk dijadikan apa. Aku tidak, karena bingung peruntukanya. Kainnya terlalu tipis dan aku tak tega memotongnya menjadi pakaian.
`
Ibu ini cucu dari Raja Bali.
`
Keluar dari Puri Pemecutan, kami menyusuri Jalan Thamrin. Ada hal-hal menarik yang kutemukan:

a. Pasar Khusus Perlengkapan Sembahyang
Lokasinya tepat di seberang gerbang Puri Pemecutan. Segala rupa perlengkapan sembahyang ada di sana, mulai dari canang (tatakan dari daun janur), bunga, dupa, dan seterusnya. Menarik!
`
`
b. Krodit
:)
`
`
c. Toko Perlengkapan Sembahyang
Ini terdapat di nyaris tiap sudut kota.
`

`
d. Sampah!
Aha, ini pemandangan tak lazim di Denpasar, lho!
`
`
 `
e. Kul-kul
Kul-kul adalah menara. Juga dijadikan sebagai tempat meletakkan sesajen untuk sembahyang. Ada dua kul-kul tua yang kami temui di jalan ini.
`
`
`
f. Upacara Adat
Meski di Bali sangat sering diadakan upacara adat-keagamaan, hari ini adalah Hari Raya Tumpek Bubuh. Seluruh umat Hindu merayakannya dengan mengadakan ritual di pura-pura.
`
`
`

g. Pura Maospait
Ini merupakan salah satu pura tua yang telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Kami tak masuk ke dalamnya.
`
`

h. Gerbang Unik 

Mungkin termasuk salah satu dari sangat sedikit bangunan kolonial yang tersisa di Bali. Mungkin juga tidak. Perlu konfirmasi lanjut.
`
`
i. Tipat Tahu
Penampakan dan rasanya antara Kupat Tahu Magelang dan Gado-gado. Enak. Ini salah satu spot kuliner yang ramai dikunjungi orang lokal dan wisatawan.

*
Lalu kami berbelok ke Jalan Gajahmada dan bertemu dengan kelompok Mbak Diah di Pasar Badung.

Di pasar ini, Bu Ester sibuk membeli buah. Maklum, Bu Ester yang tinggal di Londo kan jarang melihat mangga, klengkeng, salak dan manggis. Bu Ari beli berbagai makanan khas Bali untuk ta'jil kami, selain dua bungkus nasi jenggo. "Biar nyicipin," katanya.
`
`
Yeah, no wonder than when she called ourselves as "Shopping Group"!

Amman Shintya
Sampai penginapan, makan malam sudah siap. Dibeli Bli Gede. Selamat makan!
`
`
Sanur
Malam ini acara bebas. Bu Hasti mengusulkan berjalan di Pantai Nusa Dua. Aku yang tadinya tak mau, akhirnya ikut juga karena dipaksa (ahem). Tiba di sana, aku tak ikut rombongan. Sempat mendekat ke pantai untuk cari toilet. Ada 3 toilet umum dan semuanya tutup. Toilet hanya ada di bar/resto yang ada di pantai. Aku tak mau. Kami terus berjalan, sampai menemukan satu yang masih buka. Lalu pergi ke kota, menjauhi air.

Ditemani Elan, aku jalan sekitar 1 km menjauh pantai, ke arah perempatan. Lalu kami berbelok ke kiri. Tak melihat tempat tongkrongan kecuali warung makan. Kenyang. Lalu ke kanan, juga tak melihat tongkrongan. Akhirnya terduduk di trotoar sambil mainan google maps & street view. 

Puas Aku lihat toko yang jual kain tenun Bali, sempat tertaik foot massage (namun tidak jadi), lalu terharu dan sedih saat melewati masjid yang sedang selenggarakan shalat tarawih, dan mampir ke toserba untuk beli Tolak Angin Cair. Ini kali kedua kuminum tolak angin. Saran pertama dulu dari @alexia308 yang maksa aku negak itu saat sakit kepala dalam perjalanan pulang dari pegunungan Dieng.

Kata Kak Shindi, kali ini mungkin aku masuk angin, sebab ruang makan kami di pendopo. Saat sahur, tempat terbuka itu sangat dingin. Selain karena Bali (dan banyak kota di Indonesia) sedang beriklim dingin, juga karena Amman Shintya dekat dengan laut. Bertabur semilir angin!

Amman Shintya
Bobok! Semoga besok sembuh dan bisa puasa lagi.

Mlekom,
AZ

*) Info lain tentang Eco Bike lihat di sini.
* Tentang TMT, lihat ini.
Categories:
  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata