Friday, March 12, 2010

Posted by adriani zulivan Posted on 12:45:00 PM | No comments

Tahun Lalu Minus Dua Hari...

"Kiri sini ya, Pak!" serunya pada Pak Becak yang mengayuh di belakang.

Becak berhenti. Tepat di depan sebuh resto yang kini menjadi resto
sambel-sambelan yang tidak enak di bilangan Simanjuntak. Tak lebih dari 10
menit perjalanan panas di bawah sinar matahari dari kampus.

Pencil jeans hitam, tight blazer lengan mini dengan tank top putih di
dalamnya dipadu syal tipis melingkar leher bercorak kotak horizon dominasi
abu dengan line hitam, putih dan merah.

5 cms highheels + baggy hitam senada. Ada anting hitam-putih di telinganya
+ gelang hitam besar melingkar di tangan kiri. Make-up tipis berupa nude
lipstick, gold shimmery, dan soft-black eyeshadow.PErempuan ini bertema
hitam-putih.

Masuk ke ruangan khusus. Disana sedang ada pertemuan.Seorang perempuan
paruh baya menyambutnya sangat ramah. Perempuan bertema hitam-putih ini
lalu dikenalkan dengan sekitar 5 (lima) orang lainnya. Semuanya lelaki.

Satu kecil, terlihat cerdas dengan caranya berbicara. Satu terlihat kocak,
dengan tingkahnya yang menggunakan batik dengan bawahan jeans dan
berkacamata hitam frame besar dalam ruangan yang dibuat gelap untuk
menayangkan LCD. Satu terlihat sibuk dengan laptop-nya meski terlihat
ramah.

Datang terlambat satu orang yang sudah familiar, menyalam, juga dengan
sangat ramah. Perempuan paruh baya yang akan menjadi atasan baru Perempuan
Hitam-Putih -sebutlah dia seperti itu- ini menjadi magnet bagi si Perempuan
Hitam-Putih. Perempuan paruh baya itu terasa sangat lembut, keibuan. Inilah
saat dimana si Perempuan Hitam-Putih mengerti bahwa ada juga orang Batak
yang lembut di dunia ini. Ha ha.

...bersambung entah kapan...

*
Perempuan Hitam-Putih itu mungkin saya, 1 Desember tahun lalu. Saat
pertama kali menjadi bagian dari keluarga kecil CRI. Setahun sudah, lebih
dua hari, pasca saya begitu bahagia diterima di sebuah lembaga yang menjadi
keinginan saya untuk berkarir: sebuah LSM, tidak bekerja di belakang meja,
banyak kesempatan bekerja di jalan, eh bekerja sambil jalan-jalan.

Kebahagiaan itu terus ada sampai kini, ketika kontrak kerja saya berakhir
dua hari lalu, meski ternyata alasan saya memilih CRI *sesuai janji Mas
Nasir saat tes wawancara Oktober tahun lalu), baru terjadi sebulan
terakhir: kerja, jalan ;)

*
Sebulan terakhir begitu menyenangkan sepanjang sejarah karir saya enam
tahun terakhir. Cape, memang. Tapi itu cukup sebanding dengan pengalaman
dan kesenangan bekerja yang saya dapatkan. Saya percaya kata-kata Novi:
"Gaji itu nomor sekian, ketika kamu enjoy melakukan pekerjaan kamu." Yeah
Nov, aku merasakan itu sekarang ;)

Senang berada di CRI, dengan kesempatan ber-JM yang sangat luar biasa.


Mlekom,
AZ




Catatan terkait:
http://adrianizulivan.blogspot.com/2009/10/saatnya-memilih.html
http://adrianizulivan.blogspot.com/2009/12/how-much-you-value-yourself.html
Categories:

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata