Tuesday, January 13, 2009

Posted by adrianizulivan Posted on 11:53:00 AM | No comments

Komedi yang Tidak Lucu



Pasar Malam merupakan salah satu arena rakyat. Keberadaan Pasar Malam tak lagi mudah ditemui di banyak kota besar. Biasanya para pegiat Pasar Malam ini "menggelar lapaknya" di kota-kota penyangga ibukota.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Yogyakarta. Sebagai ibukota provinsi, Kota Yogyakarta menjadikan Pasar Malam sebagai salah satu agenda utama kotanya. Bahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memasukkan Pasar Malam sebagai agenda wisata unggulan.

Di kota ini, Pasar Malam yang paling besar diadakan di Alun-alun Utara. Diadakan setiap tahun menjelang peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Agenda ini disebut Sekaten atau Skatenan. Skaten menjadi rangkaian dari kegiatan tahunan Kerajaan Ngayogyakarto dalam merayakan Maulid (atau Maulud) Nabi. 

Perayaan Sekaten diadakan selama sebulan, yaitu dimulai sebulan sebelum hari Maulid. Selama sebulan itu dilaksanakan ritual keagamaan Kraton, seperti memandikan barang-barang bertuah peninggalan kerajaan, arak-arakan mengelilingi benteng kerajaan, penabuhan gamelan keramat, hingga pawai usung seserahan.

Itu sejumlah ritual formal yang secara regular dilaksanakan kerajaan. Dalam ritual tersebut diadakan pula pasar rakyat berupa Pasar Malam. Pasar ini menjadi arena bagi seluruh masyarakat untuk menikmati berbagai hiburan. Jika dahulu diselenggarakan oleh Kerajaan, kini menjadi program reguler Pemerintah Daerah.

Seiring perkembangan zaman, Sekaten terus bertransformasi. Kini, selain menjadi areal dagang, Sekaten menjadi arena hiburan yang sangat menarik. Terdapat berbagai jenis permainan yang belum tentu bisa dinikmati oleh anak-anak perkotaan.

Ada sejumlah wahana permainan yang tak kalah menarik dari permainan modern di kota-kota besar seperti Dunia Fantasi. Sekaten juga memiliki permainan pacu jantung ala Dufan. Komedi putar namanya. 

Perayaan Sekaten merupakan momentum tahunan yang selalu ditunggu warga Yogyakarta dan sekitarnya. Perayaan ini dimeriahkan dengan pasar malam selama satu bulan penuh di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Meriahnya perayaan Sekaten ini menjadi daya tarik pengunjung dari semua kalangan masyarakat, dari desa dan kota, dari luar Jogja hingga para turis asing. 

Di acara Sekaten ini kita bisa menyaksikan berbagai macam hiburan rakyat yang dipentaskan setiap malam di sebuah panggung hiburan yang berada di tengah keramaian pasar. Kita juga bisa mencoba berbagai permainan, menikmati sajian kuliner khas Sekaten, dan berbelanja beraneka macam barang dagangan yang digelar di berbagai stand.

Dan pada pekan terakhir acara ini akan perdengarkan musik gamelan yang ditabuh selama tujuh hari di depan Masjid Gedhe Kauman. Gamelan di halaman masjid tersebut akan ditabuh tiga kali sehari yaitu pukul 08.00 - 11.00 WIB, 14.00 - 17.00 WIB, dan 20.00 - 23.00 WIB. Gamelan tidak akan ditabuh dari Kamis malam hingga Jum’at selepas sholat Jumat.

Categories:

0 comments:

Post a Comment

  • Atribution. Powered by Blogger.
  • ngeksis

  • mata-mata